Slider 1 Slider 2 Slider 3 Slider 4 Slider 5 Slider 6

Bahkan Pelangi Ikut Menangis

Namamu Indah. Seperti orangnya. Indah. Cantik menawan. Kamu adalah siswi satu sekolahku. Dan, aku langsung jatuh cinta padamu. Mungkin orang beranggapan ini adalah cinta monyet, tapi ini bukan. Kalau cina monyet, aku pernah mengalaminya. Dulu, dan aku tidak ingin merasakan itu lagi. Cinta monyetku menyakitkan. Tidak, ini lebih serius dari itu. Aku merasakan hal yang sama, cuma lebih dalam.
Semakin lama, kita semakin dekat. Pulang bareng, bahkan istirahat ke kantin pun bareng. Saat ini adalah waktu yang berharga untukku, seorang remaja laki-laki yang biasa saja, tidak menarik, culun. Semakin aku mengenalmu, semakin aku kagum padamu. Setiap pulang sekolah, kamu pasti memberi sisa uang jajan kamu ke pengemis dekat komplekmu. Bukan hanya itu, bahkan setiap ulangtahun kamu tidak pernah membuat pesta. Kamu lebih memilih berbakti sosial. “Lebih bermanfaat.” katamu. Ya, kamu sesuai dengan namamu. Indah Angelia.
Pulang sekolah. Hujan. Aku melihatmu berdiri di lorong sekolah. Melihat hujan sambil tersenyum. “Kok ngeliat hujan sambil senyum-senyum gitu?” tanyaku. “Aku suka hujan. Kalau ada hujan, pasti sehabis itu pelangi. Tuhan seolah ingin menunjukkan, ada kebahagiaan sesudah masalah. Ada senyum sesudah tangis.” jawabmu. Dan kamu memejamkan mata, membawa saat saat hujan ini masuk ke memori, lalu masuk ke dalam hatimu. Dan tanpa disadari, kamu berlari, hujan-hujanan di tengah lapangan. “Hei, kamu ngapain? Cepat ke sini! Nanti kamu sakit!” teriakku. “Coba kamu ke sini! Ini asik!” kata dia sambil menarik tanganku. Aku kedinginan, tapi dia benar, ini memang asik. Dan jadilah hari itu kami hujan-hujanan, diliatin banyak orang.
Dan besoknya, kita berdua sakit. Hahaha. Tapi tak apalah. Saat hujan-hujanan itu, menjadi saat yang tak terlupakan. Meskipun dingin, tapi asyik. Dan aku merasa tenang. Seolah air menghanyutkan emosi yang ada dalam hati. Apalagi, hujan-hujanannya sama malaikat. Hahaha.
Mulai saat itu, jika hujan turun saat pulang sekolah, kami selalu hujan-hujanan. Orang mungkin menganggap kami aneh, kekanak-kanakkan. Peduli amat! Yang penting, kami berdua senang, meskipun kedua ibu kami marah-marah setiap pulang sekolah.
Hari itu, di sebuah taman. Aku yang sedang berjalan santai, mendapatimu duduk di bawah pohon. Kamu seperti sedang menggambar sesuatu. “Hai, lagi ngapain kamu?” tanyaku. “Ah, aku lagi ngegambar. Udah lama aku gak ngegambar.” jawabmu. “Coba lihat dong.” dan ternyata yang kamu gambar adalah hujan. Segitu addicted nya kamu sama hujan. Hahaha.
Beberapa saat kemudian, awan mendung berkumpul. “Udah mau hujan nih.” kataku. Kamu memperhatikan awan di atas sana. Memperhatikan, lama. Dan, hujan pun turun. Ketika itu, kamu memejamkan mata dan tersenyum. Ya, aku tahu kamu suka hujan. Dan menit berikutnya, aku dan kamu kejar-kejaran. Kayak anak kecil, kata orang. Tak apalah. Yang penting, aku dan kamu bahagia. Hahaha
Hujan masih rintik-rintik. Kita beristirahat di bawah pohon. Kita berdua kedinginan. Wajar karena hujan yang turun deras sekali. “Indah..” “Ya?” “Aku boleh ngomong sesuatu?” kamu penasaran dengan omongan ku barusan. “Boleh. Mau ngomong apa?”. Dan, kata-kata yang telah kulatih semalam suntuk, mendadak macet. Sungguh, tidak mudah untuk mengatakannya. Kamu terus menunggu, memperhatikanku dengan penasaran. Bismillah… Dan kalimat itu akhirnya terucap. Tersamarkan oleh suara gemuruh hujan. Hanya aku, kamu, pohon ini, dan Allah yang mendengar. Kamu kaget, kelihatannya kamu tidak menyangka kalimat itu akan keluar, ditujukan padamu. Dan, kamu mengangguk. Anggukan yang memberi warna baru pada hidupku, hidupmu, dan menambah satu kisah cinta di muka bumi ini.
Tapi hari itu, jam itu, menit itu, detik itu, menghentikan kegembiraan itu. Kejadian ini, tepat 2 bulan sesudah kejadian di taman itu. Kami lomba lari menuju rumah, sambil hujan-hujanan tentunya. Aku berlari di belakang kelelahan. Dia menoleh ke belakang sambil berkata “Ayo! Masa segitu doang sih? Ah payah kamu hahaha.” teriak dia sambil tertawa. Tertawa untuk yang terakhir kali. Beberapa menit kemudian, tubuhmu tergeletak. Air hujan menyapu darahmu, mengalirkan darah itu entah kemana. Sementara, mobil yang menabrakmu kabur. Pengemudi kaya tapi pengecut itu.
Kenapa? Kenapa secepat ini? Aku berlari mendekatimu. Memeluk tubuhmu yang bersimbah darah. Tangisku terhapus oleh air hujan. Teriakku tertutup suara guntur. Hujan makin deras. Seolah dia menyesal telah turun, seolah dia menyesal. Seolah kalau dia tidak turun, ini tidak akan terjadi.
Hujan pun selesai. Aku masih di situ, memeluk dia. Orang mulai mengerubuni kami. Hujan selesai, namun tidak ada pelangi. Tidak ada kebahagiaan setelah masalah, tidak ada senyum setelah tangis. Mungkin, pelangi sudah pergi. Atau, pelangi sedang menangis. Menangisi kepergian satu insan manusia di muka bumi.

sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-sedih/bahkan-pelangi-pun-menangis.html

Perkembangan Ilmu pengetahuan Islam Pada Masa Modern

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


A. Pemikiran Pembaharuan Dalam Islam

Tercatat beberapa nama ulama besar yang berperan sebagai pembaharu bidang pendidikan Islam yang muncul di Timur Tengah, seperti Muhammad Ali Pasya, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dari Mesir dan sebagainya. Pada masa kemunduran Islam abad 13-18, segala warisan filsafat dan ilmu pengetahuan diperoleh Eropa dari Islam, ketika umat Islam larut dalam kegemilangan sehingga tidak memperhatikan lagi pendidikan, maka Eropa tampil mencuri ilmu pengetahuan dan belajar dari Islam. Eropa kemudian bangkit dan Islam mulai dijajah dan mengalami kemunduran. Hampir seluruh wilayah dunia Islam dijajah oleh Bangsa Eropa.

Penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi muncul di Eropa. Misalnya dalam bidang mesin, listrik, radio, yang semuanya itu menunjang semakin kuatnya Eropa terhadap dunia Timur. Dunia jadi berbalik, dunia Timur terpukau dan terbius kemujuan yang dialami Eropa.

Kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin dari Bangsa Eropa telah timbul mulai abad ke 11 sampai ke 17 Masehi. Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah dimulai sejak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699.

Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat

Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai duta di Paris dengan tugas khusus mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainnya serta memberi laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat dan lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said Mehmed dikirim pula ke paris.

Laporan-laporan kedua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk pertama kalinya.

Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M

Dalam membuka mata kaum muslimin akan kelemahan dan keterbelakangannya, sehingga akhirnya timbul berbagai macam usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan, untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan, termasuk usaha-usaha dibidang pendidikan.

Kebangkitan kembali umat Islam khususnya bidang pendidikan Islam adalah dalam rangka untuk pemurnian kembali ajaran-ajaran Islam dengan pelopor-pelopor di berbagai daerah masing-masing. Adapun mereka mengemukakan opini kebangkitan dengan mengacu kepada tema yang sama yaitu adalah :
a. Mengembalikan ajaran Islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumberkan kepada Al-Qur’an, Hadist dan membuang segala bid’ah, khurafat, tahayul, dan mistik.
b. Menyatakan dan membuka kembali pintu ijtihad setelah beberapa abad dinyatakan ditutup.

B. Pola Pembaharuan Pendidikan Islam

Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan yang dialami oleh Bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terjadi tiga pola pemikiran pembaharuan pendidikan Islam. Ketiga pola tersebut adalah : (1) pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Eropa, (2) golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni, (3) usaha yang berorientasi pada Nasionalisme.

1. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pendidikan modern di Barat.

Mereka berpandangan, pada dasarnya kekuatan dan kesejahteraan yang dialami Barat adalah hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Golongan ini berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh Barat sekarang ini merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang di dunia Islam. Maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan itu harus dikuasai kembali. Cara pengembalian itu tidak lain adalah melalui pendidikan, karena pola pendidikan Barat dipandang sukses dan efektif, maka harus meniru pola Barat yang sukses itu. Pembaharuan pendidikan dengan pola Barat, mulai timbul di Turki Utsmani akhir abad ke 11 H / 17 M setelah mengalami kalah perang dengan berbagai negara Eropa Timur pada masa itu.

Pada dasarnya, mereka (golongan ini) berpandangan bahwa pola pendidikan Islam harus meniru pola Barat dan yang dikembangkan oleh Barat, sehingga pendidikan Islam bisa setara dengan pendidikan mereka.

2. Golongan yang berorientasi pada sumber Islam yang murni.

Mereka berpendapat bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber dari kemajuan dan perkembangan peradaban Ilmu Pengetahuan modern. Dalam hal ini Islam telah membuktikannya. Sebab-sebab kelemahan umat Islam meurut mereka adalah karena tidak lagi melaksanakan ajaran Agama Islam sebagaimana mestinya. Ajaran Islam yang sudah tidak murni lagi digunakan untuk sumber kemajuan dan kekuatan. Pola ini dilakukan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh.

Menurut Jamaluddin Al-Afghani, kemunduran umat Islam bukanlah karena Islam, sebagaimana dianggap oleh kebanyakan orang karena tidak sesuai dengan perubahan zaman dan kondisi baru. Umat Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya dan mengikuti ajaran yang datang dari luar lagi asing bagi Islam. Ajaran Islam sebenarnya hanya tinggal dalam ucapan dan diatas kertas. Jadi, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam murni yang tidak terkontaminasi oleh ajaran dan paham asing. Kalau manusia berpedoman kepada agama, ia tidak sesat untuk selama-lamanya.

3. Usaha yang berorientasi kepada Nasionalisme.

Golongan ini melihat di Barat rasa Nasionalisme ini timbul bersamaan dengan berkembangnya pola kehidupan modern sehingga mengalami kemajuan yang menimbulkan kekuatan politik yang berdiri sendiri. Keadaan ini pada umumnya mendorong Bangsa timur dan bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme mereka masing-masing.

Golongan ini berusaha memperbaiki kehidupan umat Islam dengan memperhatikan situasi dan kondisi objektif umat Islam yang bersangkutan. Dalam usaha mereka bukan semata mengambil unsur-unsur budaya Barat yang sudah maju, tetapi juga mengambil unsur dari budaya warisan bangsa yang bersangkutan. Ide kebangsaan inilah yang akhirnya menimbulkan timbulnya usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan sendiri dikalangan pemeluk Islam. Sebagai akibat dari pembaharuan dan kebangkitan kembali pendidikan ini terdapat kecendrungan dualisme sistem pendidikan kebanyakan negara tersebut, yaitu sistem pendidikan modern dan sistem pendidikan tradisional.

Sejarah Lahirnya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964. Berdiri atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. 

Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.



Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.

Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.

Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.

Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

IT developments in Indonesia



As time, it did not feel we had been living in an age filled with sophistication and everything is very practical. All the people vying to be able to create new things and can facilitate job. It also includes the development of IT is the fastest growing in the world, especially in our beloved country, the Republic of Indonesia.


Information technology is a technology that is used to process the data, the process, obtain, compile, store, manipulate data in different ways to produce quality information. information that is meant is that the information is accurate, relevant, and timely, which can be used for personal use, business, and government. This information should also be a strategic value that can be used in decision making.

Now is the role of IT in human keidupan is increasingly important. Because along with the development of the IT people did a lot of work in front of computers and using mobile phones for communication. With the advances in technology make it easier for humans and serasadunia work there in our grasp. In addition, the development of IT is also very fast, so it must always follow its development.

The development of information technology in Indonesia is strongly influenced by the ability of the human resource in understanding the components of information technology (hardware, software, computer network systems, and telecommunications systems). To build IT facilities, Indonesia still relies heavily on investors.
If we create a chronology of the development of IT in Indonesia from ancient times to the prediction of IT development in Indonesia, among others:

1. Earlier generations of information technology.

In Indonesia in the past, long-distance communication done by correspondence. Though there is no postal system, but mail delivery system has been going on since long. Tknologi information systems in Indonesia began to experience growth in 1855, or precisely on October 23, 1855 when the Dutch opened the first telegraph line in Indonesia. Since then, the telegraph began widely used in Indonesia.

On October 16, 1882, the local telephone network was first used in Indonesia by private parties who received concessions for 25 years. Since then, emerging companies telephone network in Indonesia. However, in the early days of this, companies are only open telephone line in big cities only. In 1906, the government had to take over and monopolize all corporate telephone network, the telephone network except Keretea Fire Company Deli. In 1967, the telecommunications company successfully completed the construction of telecommunication networks archipelago that includes microwave projects across Sumatra and East Indonesia microwave cross. On July 9, 1976, Indonesia launched a satellite then palapa. And so begins a new round of development of information technology in Indonesia is very fast moving and rapidly since the launch of this satellite.

Indonesia began to internet in the 1990s. Internet users in Indonesia in 1988 using CIX (England) and Compurserve (U.S.) to access the Internet. Internet is also increasingly being used currently and is growing rapidly.

2. Information technology in the present.

Currently, we have entered the era of globalization with the development of information technology is very rapid. In Indonesia was the information from different parts of the world can be accessed quickly and easily. The internet facility has changed the paradigm of society became more modern and practical. Internet is now more easily accessible. In addition to the cafe facilities more and more, people can also access the Internet via a PC or laptop at home, or to take advantage of hotspots, or even using a phone. Not only that, the internet has been used as a medium of learning, business, military, and many other fields. The Indonesian government has made the internet as an important part in many fields. By utilizing the Internet, Indonesia has taken a step forward to growing and advancing in the future.

3. Information technology in the future.

Looking at the development of information technology today, many predictions about the development of technology more and more expressed. However, of course there are many factors that will influence the development of the information technology. Either support or hinder the perkambangan. Things like government financial capability and affordability remote areas will be very influential on the development of the information technology.

 In the past, it has been a lot of figures that express predictions about the development of information technology. Like what was said Mason R. (1994) who argue that the future of education will be determined by the information network that allows interaction and collaboration, rather than building schools. However, technology will continue to widen the gap between rich and poor in. Or thing expressed by Tony Bates (1995) that technology can improve the quality and range when used wisely for education and training, and has great significance for the economic well-being. What is clear, whatever happens, information technology will still be an important part in human life. In Indonesia in particular, in all corners of the world in general.

Later, the role of IT in transport services even been able to feel. For example, a special card issued by a private bank that we can use to pay for tolls, buying fuel, busway ticket purchase and train.
In education, especially at the college level, the use of IT is realized in a system called electronic university (e-University). This development was carried out in support of education, so as to provide better information for the community, both within and outside the university through the internet. Exemplarily other educational services that can be implemented by means of the internet to provide online lectures and course material can be accessed by anyone in need.

With the rapid development of IT, should also be balanced with awareness to use IT for the benefit of a positive. Hence not a few IT experts who use it for evil. Many porn sites are more intense circulation. Another example is the “fever” friendship sites are often misused. Until the transaction girl through cyberspace. It certainly can affect the development of children and adolescents in our country. And the need for supervision of the authorities so that the negative impact of IT can be reduced. Because teenagers now tend to use technology in the negative direction, and it is because their souls are still unstable and need for educators and mentors to steer them in the right direction so that we can promote the Indonesian nation in the future.

Many of the benefits that I feel with the development of IT among others helped me in doing assignments, easily transfer money, add friends through social networks, to communicate very easily and quickly. Moreover, with the development of IT, it can improve the economy of Indonesia, right now there are online businesses, transactions via the internet, as well as many other benefits.

Similarly, the author’s description of the development of IT in Indonesia and the chronology of its development and also reviews the positive and negative impacts of future IT developments on the progress of the Indonesian nation.

Tags:
Template by Clairvo Yance
Copyright © 2012 Agnez Rully Dyaa and Blogger Themes.